Hadiah
terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya
bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di
malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu
dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap
induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu. Kita abadi. Sapardi Djoko Damono (1982)
Thursday, 24 January 2013
Wednesday, 23 January 2013
About Hear Something
Anda
pasti tahu bagaimana rasanya menerima telepon di tengah malam.
Tapi, malam itu semuanya terasa berbeda. Aku terlonjak dari tidurku
ketika telepon di samping tempat tidur berdering-dering. Aku berusaha
melihat jam beker dalam gelap. Cahaya illuminasi dari jam itu
menunjukkan tepat tengah malam. Dengan panik aku segera mengangkat
gagang telepon.
"Hallo?" dadaku berdegub-degub kencang. Aku memegang gagang telepon itu
erat-erat. Kini suamiku terbangun dan menatap wajahku lekat-lekat.
"Mama?" terdengar suara di seberang sana.
Aku masih bisa mendengar bisikannya di tengah-tengah dengung telepon.
Pikiranku langsung tertuju pada anak gadisku. Ketika suara itu semakin
jelas, aku meraih dan menarik-narik pergelangan tangan suamiku.
"Mama, aku tahu ini sudah larut malam. Tapi jangan... jangan berkata
apa-apa dahulu sampai aku selesai bicara. Dan, sebelum mama menanyai aku
macam-macam, ya aku mengaku ma. Malam ini aku mabuk. Beberapa hari ini
aku lari dari rumah, dan..."
Tapi, malam itu semuanya terasa berbeda. Aku terlonjak dari tidurku
ketika telepon di samping tempat tidur berdering-dering. Aku berusaha
melihat jam beker dalam gelap. Cahaya illuminasi dari jam itu
menunjukkan tepat tengah malam. Dengan panik aku segera mengangkat
gagang telepon.
"Hallo?" dadaku berdegub-degub kencang. Aku memegang gagang telepon itu
erat-erat. Kini suamiku terbangun dan menatap wajahku lekat-lekat.
"Mama?" terdengar suara di seberang sana.
Aku masih bisa mendengar bisikannya di tengah-tengah dengung telepon.
Pikiranku langsung tertuju pada anak gadisku. Ketika suara itu semakin
jelas, aku meraih dan menarik-narik pergelangan tangan suamiku.
"Mama, aku tahu ini sudah larut malam. Tapi jangan... jangan berkata
apa-apa dahulu sampai aku selesai bicara. Dan, sebelum mama menanyai aku
macam-macam, ya aku mengaku ma. Malam ini aku mabuk. Beberapa hari ini
aku lari dari rumah, dan..."
Subscribe to:
Posts (Atom)
Alhamdulillah akhirnya inget password blog, semoga azzam buat nulis rutin di blog bukan hoax!
-
Tulisan ini pernah dimuat di sini Khoirunnisak, fasilitator Pulau-Pulau Kecil Terluar Kementerian Kelautan dan Perikanan nampaknya me...
-
“ Masih kuingat, ketika seorang sahabat berkata bahwa dirinya sekarat saat kehilangan seorang sahabat. Mungkin sedikit berbeda. Saat sa...
-
Dalam hidup ini pasti suatu saat kita akan dipertemukan dengan persimpangan jalan, dan mau tak mau harus memilih dan membuat keputus...