Friday 27 December 2013

kk sy ngga pernah nyuruh liqo, ikut rohis, ngga boleh pacaran dll, tapi karena keteladanan beliaulah akhirnya sy jd penasaran, nyari tau dan akhirnya paham. diam bukan berarti tidak memberi perhatian :)

Wednesday 11 December 2013


Anda tidak akan merasa kesepian ketika anda mencintai orang. Tapi anda akan merasa kesepian ketika anda hanya mengharapkan orang lain mencintai anda..

(Dharmawan 2013)


Huehee..sama kaya masyarakat kita
Arti kemerdekaan hanya sekedar merdeka dalam arti bebas melakukan segala sesuatu, bebas berpendapat dan bebas semau-maunya
Bukan bebas menentukan nasibnya sendiri mau seperti apa, bukan bebas mencari dan menemukan masa depannya sendiri yang diinginkan. Selalu menunggu pemerintah mengulurkan tangannya, sayangnya yang ditunggu tidak merasa. Kasian :D

Kelembagaan, Organisasi dan Kepemimpinan



gambar dari sini

Sunday 8 December 2013

Cerpen: Kau


Ini adalah kali kedua aku melihatmu bersama orang yang kau sebut sebagai kekasih. Genggaman tanganmu pada jemarinya membuatku bertanya benarkah itu kau (?) yang sedang tersenyum bahagia bersama dia?

Aku sedang menunggumu, sambil memantaskan diri agar nantinya aku layak bersanding denganmu. Seperti kata orang bijak kebanyakan, bahwa orang yang baik tentunya akan diperuntukkan kepada orang yang baik pula. Jika memang demikian, apakah itu dirimu?
Tidak menutup kemungkinan memang, Tuhan memberi rencana lain untukku.

Jika itu bukan dirimu. Dan aku harap itu bukan dirimu. Semoga Tuhan bisa segera mempertemukan kita. Kemudian kau segera datang menjemputku, memintaku dengan baik-baik dari kedua orang tuaku. Berjanji akan membahagiakanku di dunia dan di akhirat nantinya.
Karena aku takut ada orang lain yang datang, namun aku tak mengenalimu. Sehingga akupun mengira kau adalah dirinya.

Datanglah segera....



gambar dari sini



Stand up for what you believe in, even if it means standing alone..


gambar dari sini

Keputusan



Dalam hidup ini pasti suatu saat kita akan dipertemukan dengan persimpangan jalan, dan mau tak mau harus memilih dan membuat keputusan. Harus memilih, bahkan tidak memilihpun adalah sebuah pilihan dan merupakan suatu keputusan. Dan setiap pilihan dan keputusan itu akan dipertanggung jawabkan.

Beberapa hari ini yang lalu saya kembali mendapatkan pelajaran hidup luar biasa itu, tentang membuat keputusan.

Setiap orang harus siap mempertanggung-jawabkan keputusannya, apapun keputusan itu. Siap dengan segala resiko yang ada, siap dengan segala cabang-cabang yang kadang kita sendiri tak menyadari bahwa ialah akibat yang ditimbulkan dari keputusan itu.

Menjadi apa dirimu saat ini, merupakan kumpulan keputusan yang telah kau buat sejak kau memahami bahwa dirimu mempunyai kesempatan untuk memilih. Meski tak bisa dipungkiri keputusanmu itu merupakan hasil akumulasi pengaruh orang-orang disekitarmu, namun sekali lagi itu pulihanmu, terpengaruh apa kata mereka begitu saja atau tidak.

Bahkan saat kau terpaksa memenuhi keinginan orang lain pun dalam urusan hidupmu sendiri, itu artinya kau telah memutuskan untuk mengikuti keinginannya, dengan alasan apapun itu. Sekali lagi, kau telah mengambil keputusan. Menurut atau berontak merupakan suatu pilihan.

Hidup ini penuh dengan keputusan, tidak hanya memutuskan hal-hal yang jelas terlihat untuk dipilih. Bahkan keputusanmu untuk meluangkan waktumu sebentar membaca tulisan ini juga merupakan sebuah keputusan bukan?


gambar dari sini

Monday 2 December 2013



jadi kalo cewenya O, cowonya apa?? -_-
gambar dari sini

Transisi


Tansisi..
Masa yang biasanya orang lain tak menyukainya, masa yang kadang ku benci. Karena dimasa-masa itu aku harus kembali bergelut dengan pembiasaan baru. Tapi tetap saja aku merasa begitu menjengkelkannya masa itu, karena itu artinya,,aku harus berpisah dengan masa lalu.

Ini bukan tentang masa transisiku. Tapi masa transisi orang lain yang seringkali kusebut mereka dekat denganku. Entahlah mereka menyebutku seperti apa. Tak jauh beda dengan beberapa tahun lau. Masa itu kembali berulang.

Mereka telah menjemput takdirnya lebih dulu.

Ketika aku sedang menunggu kakak kostan yang sedang sidang skripsi. Tak ada yang lebih membahagiakan saat melihat senyumnya mengembang dan memeluku erat. Sungguh, aku ikut bahagia dengan itu.
Bahkan pada momen bahagia lainnya. Aku ikut rempong, bahkan yang paling ekstrim juga minta didandanin. Bertingkah seperti layaknya seorang anak bawang yang mengikuti apapun yang dilakukan kakaknya. Kemudian numpang narsis berfoto-foto ria dengan kakak kostan (juga). Dan ini juga sungguh, aku ikut bahagia karena mereka, meskipun di dalam hati kecil ada yang berbicara,"sebentar lagi mereka akan meninggalkanmu Nis".
Ah iya, memang sudah saatnya mereka memenuhi takdir masing-masing. Suatu saat nanti aku pasti juga demikian.


Waktu terus berlalu. Setiap orang punya urusan masing-masing. Setiap jiwa kan menemui takdirnya. Memang seharusnya demikian, pun juga diriku. Suatu saat kan pergi juga meninggalkan masa lalu. Karena ditinggalkan atau meninggalkan adalah suatu pilihan.

Semoga dengan menyusun beberapa kata di sini, setidaknya bisa menyampaikan beberapa patah isi hati. Sebentuk kata sederhana sebagai pengganti lidah yang ada tempat untuk mengungkapnya, karena terkadang pendengar terbaik adalah kertas putih yang siap menerima coretan apapun, kita semua memilikinya.

Saturday 30 November 2013


Aku ingin mencari bahagia hingga lupa bahwa bernafas hari ini adalah bahagia yang mahal.
"Alhamdulillah.."

Air sunyi

Tidak ada orang yang sibuk di dunia ini, yang ada hanyalah orang yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik


Lupa ini kata2 siapa

"Afwan ukh/akh saya sibuk, masih banyak kerjaan."
Memangnya kamu pikir jalan dakwah ini hanya berisi orang-orang yang kurang kerjaan saja?


Lupa copy dari mana

Sebenarnya berdoa itu jauh lebih sulit dari pada presentasi di kelas atau dalam seminar sekalipun. Karena di kelas atau seminar-seminar itu yang kita hadapi adalah manusia, sedangkan ketika berdoa sesungguhnya kita sedang menghadap Tuhan, Allah SWT

(Sadanur 2013)

Bisa jadi nasi sisa yang tidak kamu makan adalah nasi impor yang diimpor Indonesia dari Vietnam. Maka jangan sisakan nasi kita biar Indonesia tidak impor beras lagi :D
Dosen dastekben, 25112013

Di negara ini sudah cukup banyak daerah yang secara administratif memiliki kepala daerah, tetapi tak punya pemimpin. Sebab kepala daerah yang memanfaatkan sumber daya di wilayahnya atas nama kekuasaan dengan sendirinya tidak memiliki mental kepemimpinan. Itulah pemimpin yang mewarisi mental penguasa
Saifur Rohman-Pemimpin Tanpa Keteladanan
Jadi pilih yang mana nih, pemimpin yang mewarisi mental penguasa, atau penguasa yang memiliki mental pemimpin?
-KOK-

Lomba Lari


Perbincangan Jum’at pagi, dua belas minggu yang lalu mengingatkanku pada sebuah masa saat aku masih kecil, dan mungkin karena aku menyukai kisah, ingatan itu masih melekat hingga sekarang.

Ini tentang sebuah kisah yang terdengar dari walkman yang sedang ngetrend dimasanya. Aku ingat betul bagaimana perjuanganku untuk sampai bisa mendapatkannya. Tapi cerita ini lebih dari sekedar perjuanganku mendapatkan walkman itu. Suatu saat aku mendengar ceramah seorang ustadz yang berkisah di sebuah stasiun radio.
Ini tentang kisah perjuangan, perjuangan sebenar-benarnya seorang pejuang. Analogi sederhana, namun dapat diterima oleh anak SMP seusiaku dulu.

Perjuangan itu adalah perjuangan lomba lari. Bukan sekedar lomba lari memang, tapi ini perjuangan kehidupan. Dalam sebuah lomba lari, pasti setiap orang ingin mencapai finish. Bagaimanapun juga, finish adalah harga mati yang harus dicapainya. Juara berapapun ia.

Sama seperti manusia. Ketika lahir, seorang anak manusia diciptakan sama. Ibaratnya, ia adalah kandidat peserta lomba lari yang sangat berkesempatan untuk bisa sampai digaris finish. Ia masih lemah, belum bisa melakukan apapun selain menangis. Tuhan memberinya bekal jasad, akal dan hati. Selanjutnya orang tua dan lingkungannyalah yang akan membetuknya menjadi manusia seperti apa, membentuknya akan tiba di garis finish atau tidaknya? Satu keuntungan bagi ia yang dilahirkan dari rahim seorang muslim. Karena jika ia menjadi muslim, itu artinya ia telah mempunyai tiket untuk mengikuti perlombaan lari, begitu pula sebaliknya.

Perlombaan dimulai. Memang tidak semuanya serempak, peserta memulai lomba mengikuti masanya masing-masing. Ah iya, bedanya disini cepat lambat bukanlah hal utama, yang paling penting adalah sampai finish. Dan iapun memulai lombanya masing-masing. Awalnya secepat kilat ia berlari, ingin mengejar kawan lain yang ada di depan sana. Tak peduli sekeras apa jalan itu, tak peduli selancip apa kerikil yang menyertainya, ia tetap semangat, tak ingin menyisakan sedikitpun waktunya untuk berleha-leha.

Beberapa saat kemudia ia mulai lelah. Kelelahannyapun diuji dengan semakin berkeloknya kelokan, semakin bercabangnya jalan. Ia mulai gamang. Samapai akhirnya ia memutuskan untuk mencari orang yang bisa ia jadikan teman untuk berjalan bersama, saling membantu dengan harapan dapat mencapai garis finish nantinya. Perjalananpun dilanjutkan, ia yang dulu tak mempunyai kawan, kini tidak sendirian. Ada si dia yang menemaninya, yang menyemangati dan ia semangati.
Jalan semakin terjal. Mereka semakin mengencangkan ikatan. Lama berselang kemudian mereka dapati satu-persatu orang di samping kanan kirinya berjatuhan, tak cukup bekal atau tidak menggunakan bekalnya dengan benar barangkali.

Tapi masih banyak juga yang bersemangat. Tak jarang ia disalip dari kanan kiri. Anehnya setiap orang yang menyalip itu selalu menyunggingkan senyum menyemangati. Mereka makin bersemangat. Keringat makin mengucur deras, jalan makin parah, tak hanya berkelok dan terjal, tapi juga berlubang. Berita baiknya mereka tak kahabisan bekal dan akal, mereka memanfaatkan bekal awal dari Tuhan tadi dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya ia mencapai finish. Betapa gembiranya hati mereka. Namun ternyata ada pula orang-orang yang tidak mempunyai tiket, bukan peserta lomba lari, tapi ternyata ikut lari. Mereka tak dapat mencapai finish, belum melewati garisnya, mereka sudah disuruh berhenti oleh petugas di sana. Disuruh keluar dari area permainan karena ia bukan pemain. Sayang.
Itulah manusia, dengan perjalanannya yang panjang. Mempunyai satu tujuan bersama. Meskipun dalam satu kompetisi, tak menyikut kiri kanan tapi malah memberi senyuman, indah bukan?
Itu pula bedanya muslim dengan yang belum muslim. Kita sama-sama berlari, sama-sama memberikan kebaikan. Namun mempunyai beda akhir, antara yang menjadi pemain dan hanya ikut bermain.

Bogor, 20131130

Manusia Tidak Berguna




Pernahkah merasa menjadi orang paling tidak berguna sedunia?

Ketika tugas-tugas dan laporan bertebaran tidak terselesaikan. Belum hilang yang satu tumbuh seribu. Ketika proposal, surat-surat dan LPJ harus selalu direvisi karena belum benar. Kemudian hati kecilmu berkata “Hei..mengapa kau tak pernah becus menyusun huruf-huruf itu.”
Bahkan orang-orang terdekatmupun mulai menyangsikan kredibilitasmu sebagai seorang yang bisa dipercaya.
Masihkah menganggap dirimu sendiri berguna?

Saya pernah berfikir demikian. Tapi taukah, bahwa ada yang 19 atau 20 tahun yang lalu hampir mengorbankan jiwanya hanya untuk manusia yang menganggap dirinya sendiri kini tak berguna. Ada yang menyisipkan namamu dalam setiap sujud dan doanya. Ada yang diam-diam  (meski tak pernah kau tahu) ternyata memuji kehebatanmu di depan teman-temannya. Ada yang mempunyai harapan agar kau  bisa bahagia, seperti apapun pilihanmu. Hanya itu, sederhana saja.

Dan satu hal yang paling penting, ada Tuhan tidak menciptakanmu dengan sia-sia.

Seperti apapun dirimu sekarang, ternyata ada yang diam-diam berharap, ada yang ternyata mengharapkan. Karena seutuhnya dirimu bukan milikmu sendiri.

Lalu adakah alasan untuk tidak menghargai apa yang telah kau perbuat selama ini. Adakah alasan untuk tidak segera bangkit dan mewujudkan harapan sesiapapun yang berharap itu?
Mungkin sebelum melakukan itu ada baiknya sesekali kau memberi apresiasi pada dirimu dengan mengucapkan dalam hati, "Wahai diriku, terimakasih untuk segala yang kau perbuat selama ini, selamat berjuang. Aku akan terus mendoakan kebaikan untukmu. Semangaaatthhh!!!"

Thursday 12 September 2013

Ilmu Pengetahuan di mulai dari tanda tanya (?)

(Adiwibowo, 2013)

Thursday 29 August 2013

Amanah Baru (?)



Menjadi divisi acara bukan hal yang baru bagi saya, apalagi acara ospek semacam ini. Persis setahun lalu saya menjadi divisi acara ospek kampus mahasiswa baru. Dan hal itu terulang sekali lagi tahun ini, bedanya jika dulu jadi sekertaris divisi, sekarang jadi ketua divisinya.
Pengalaman pernah mendapatkan amanah yang sama merupakan salah satu alasan saya menerima amanah itu. Sebelumnya saya harus berfikir puluhan kali untuk berkata iya. Bukan hal yang mudah, karena pasti dengan saya menerima amanah ini, akan banyak hati-hati

Perkara Jodoh



Saya adalah orang yang sepenuhnya percaya bahwa perkara jodoh sudah ada yang mengatur. Jodoh adalah rezeki yang tidak akan datang tanpa dijemput, dan ia sudah ditulis Tuhan di Lauful Mahfudz. Jika ada orang yang bertanya, “Siapa jodohmu?”. Mungkin jawaban yang paling tepat adalah, “Ah, sudah ada. Tapi mungkin belum ketemu, atau mungkin..sudah bertemu, namun saya belum menyadari pertemuan itu. Aihh..sudahlah, belum ataupun sudah, yang pasti sekarang saatnya saya memantaskan diri dulu sebelum menyadari pertemuan itu”
#okehsip

Gambar

Tuesday 13 August 2013

Kerinduan

Sepertinya jarak dan waktu memang dicipta untuk tau sedalam apa kasih sayang tertanam, sejauh mana kerinduan bermakna.


Semoga masih ada masa untuk kembali berjumpa....

Menyebalkan

Saat paling menyebalkan bagi seorang pecinta adalah ketika yang dicintanya dihina namun ia tak mampu membela 
"Huhh..gimana pertanian indonesia mau maju kalo kebanyakan lulusannya kerja di bank. Harusnya namanya bukan institut pertanian, tapi institut perbankan," pernyataan menyedihkan sore itu

Friday 21 June 2013

Jika

 Jika hari ini mulut kita banyak mengeluh karena cerita hidup, semoga esok ia kembali bertutur bijak memaknai hikmah akan kisahnya..
Jika hari ini iman kita surut, semoga esok gelombang keimanan kembali pasang dan mengikis kufur menjadi syukur..
"Apapun yang terjadi hari ini sudah merupakan suatu rencana dari Sang Maha Perencana.
Mungkin ada yang terasa tak menggembirakan,
Tapi yakinlah wahai hati.. ada hal baik yang akan kita temukan lagi.
Mungkin belum sekarang, tapi nanti ketika kisah kita yang lain membukanya kembali"

Selamat beristirahat, selamat menantang kisahmu yang lain esok hari ;)

Monday 10 June 2013

Kolaborasi




Apakah dimatamu aku seperti sang ratu semesta yang pangkatnya begitu tinggi hingga kau tak bisa meraihnya?
Atau aku seperti malaikat pencabut nyawa yang selalu mengintai kesalahan para pendosa?
Hey, aku sama seperti kalian. Sama-sama makan nasi bukan berlian.
Jika kau bertanya makhluk seperti apa aku ini.
Aku adalah anak kecil yang empat tahun lalu ditanya oleh seorang kakak kelas kenapa ingin ikut organisasi? Lalu dengan bangganya aku yang masih polos itu

Friday 24 May 2013

Proposal dan Surat-surat itu...


Proposal dan surat-surat itu akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimupun tentang proposal. Tentang surat-surat yang belum di tanda tangan, proposal yang dicoret-coret. Lagi-lagi memang seperti itu. Ia akan menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Tuesday 14 May 2013

Cerpen: Cinta Laki-laki Biasa


MENJELANG hari H, Nania masih sukar mengungkapkan alasan kenapa dia mahu menikah dengan lelaki itu. Setelah melihat ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sedar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania.
Mereka ternyata sama herannya.
“Kenapa?” tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.
Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai

Saturday 13 April 2013

Sebuah Tragedi




“Salsa, Suryo ngelaporin kamu ke BP. Cepetan kamu foto. Kayanya bentar lagi kamu dipanggil ke BP.” Arin meneriakiku dari luar.
Wajahku pucat. Tanganku dingin. Tidak cukupkah kejadian memalukan tadi? Ini kali pertama aku dipermalukan sekaligus disakiti. Perih.
“Iya Rin, makasih infonya,” jawabku singkat. Rina segera meluncur pergi, mencari informasi lagi.
“Salsa, kita ngedukung kamu kok,” Lia menepuk bahuku. Aku hanya mengangguk lemas.
Segera kutanggalkan jilbab putihku. Menyisir beberapa helai rambut kemudian menaburkan sedikit bedak putih di wajah. Ah, betapa bodohnya, bedak itu tak akan mempan menyembunyikan wajah pucatku.
“Ayo Salsa,” Lia membetulkan kerah bajuku.
Sebentar saja aku berkaca dan kemudian memandang sekeliling laboratorium biologi. Dari dalam sini bisa kulihat sekumpulan orang berkumpul di depan ruangan ini.
“Jpret..jpret..” cukup dua kali sang tukang foto mengambil fotoku. Foto yang akan kupakai seumur hidup. Foto ijazah. Segera saja aku memasang kembali jilbabku, merapikannya seperti semula.
“Tenangin diri kamu dulu Sa. Tadi aku dapet surat panggilan dari BP, kamu dipanggil sekarang. Tapi kalau kamu belum siap jangan maksain diri. Ini minum dulu,” Arin yang baru datang menyerahkan segelas air mineral dingin.
“Makasih Rin, mending sekarang aja biar semuanya langsung beres.” Aku minum sebentar dan langsung meluncur ke ruang BP ditemani kedua sahabatku. Di luar, seperti yang kuluhat tadi, ada sekelompok orang berkumpul. Saat aku lewat, mereka memandangiku dalam diam. Entahlah, seperti pandangan iba, kasihan, atau apalah itu. Perasaanku lengkap seperti terdakwa yang akan diadili.
“Salsa, kami dukung kamu kok. Semangat yaa. Kita semua juga tahu si Suryo itu orang macam apa” Saras, teman sekelasku, salah satu dari mereka angkat bicara. Entahlah, kalimat itu sedikit membuat hatiku tenang.

Friday 12 April 2013

Biarkan !!

 Ini bukan tentang aku, kau ataupun dia. Ini murni tentang rasa pada diriku sendiri yang telah lama mati. maka tak usah kau risau jika sesekali aku terlihat aneh, diam, ataupun sengaja mengurung diri. tak usah pula kau bersikap seakan bersalah sehingga kau terlalu menjaga

Wednesday 10 April 2013

Aku Tak Meminta Nasehatmu !!




Saat aku memintamu untuk mendengarkan dan engkau mulai memberikan nasihat, engkau tidak melakukan apa yang kuminta. Saat aku memintamu untuk mendengarkanku dan engkau mulai bertutur mengapa seharusnya  aku tak merasa begitu, engkau menghina perasaanku. Saat aku memintamu untuk mendengarkan dan engkau merasa harus melakukan sesuatu untuk memecahkan masalahku, engkau mengecewakanku, meski mungkin ini terdengar aneh. Dengarkan! Aku hanya memintamu untuk mendengarkan; bukan berbicara atau berbuat—dengarkan saja aku... Aku bisa berbuat  sendiri, aku bukan tak berdaya. Mungkin agak kurang semangat dan kehilangan kepercayaan diri, tetapi bukan tak berdaya. Jika engkau melakukan sesuatu untukku, padahal aku bisa dan harus kulakukan sendiri, engkau hanya menambah rasa takut dan perasaan ketidakmampuanku. Tapi, jika engkau menerima kenyataan bahwa aku merasakan apa yang aku rasakan, seberapapun tak masuk akalnya, maka aku bisa berhenti berusaha meyakinkanmu dan mulai berusaha memahami apa sebenarnya dibalik perasaanku yang tidak masuk akal itu. Dan jika hal itu sudah jelas, jawabannya pasti akan muncul dan aku tak perlu nasihat. The 8 habit (steven R Covey)


gambar bisa diambil di sini

Alhamdulillah akhirnya inget password blog, semoga azzam buat nulis rutin di blog bukan hoax!