“Bagaimana kita dapat tegak berdiri
untuk menjalani pilihan yang tidak kita cintai?”
Jlebb...
Salah satu pertanyaan yang diutarakan
seorang teman pada saat Masa Perkenalan Fakultas, membuatku kembali terngiang
pada kisahku dahulu. Saat ternyata pilihan tidak selalu ideal, saat berulang
kali hati harus terlukai sehingga lukanya begitu dalam sekali. Tapi, aku tak
menyesalinya, lantaran dengan pilihan itu aku bisa menyenangkan hati
orang-orang yang kucintai, orang-orang yang ingin kubuat bahagia ketika aku
memilihnya. Sulit memang, sampai ada yang berkata,
“Teman jka kau
telah jatuh cinta dng its dan berat meninggalkannya,maka ingatlah bahwa aku
juga akan membuatmu jatuh cinta yg lbh dalam kpd ipb,siapa tahu disana Allah
tlah menyiapkan rencana yg lbh baik,ayo bersyukur ^_^”
Dan
ternyata benar iapun membuatku mencintainya. Ada orang yang bilang, ketika kamu
tidak mencintai apa yang kamu kerjakan sekarang. Coba cintailah orang-orang di
sana. Jika itu terlalu berat untukmu, coba cintailah tempat yang kamu singgahi
di sana. Jika itu tetap belum bisa membuatmu cinta, coba cintailah pemandangan
setiap kali kamu menuju tempat itu. Jika belum bisa juga, cobalah untuk
mencintai apapun yang bisa kamu cintai di sana. Karena cinta itu akan membuatmu
betah berlama-lama di sana, sebenci
apapun dirimu pada yang lain, setidaknya cinta itu akan membuatmu betah
untuk sedikit berlama-lama. Namun yang paling penting dan tidak boleh
terlupakan adalah “cintailah alasan mengapa kamu tetap di sini”, karena itulah
dasar pertama yang membuatmu cinta. Jika tidak ada satupun yang kau cinta, lalu
untuk apa kau ada di sana? Tak ada lagi alasan yang mengharuskanmu untuk
bertahan.
Dan
akupun mencintainya, kucoba dari hal yang paling sederhana. Mencintai alasan
mengapa aku tetap di sini. Yaaa,,,karena aku melihat senyum-senyum indah mereka
saat mengetahui anaknya empat tahun lagi akan menjadi sarjana. Aku tak ingin
merusak senyum itu, apalagi mengubahnya menjadi kekecewaan yang tak ingin
kubayangkan. Selanjutnya ku coba mencintai orang-orang yang ada di sana, aku
terhenyak ketika ternyata banyak yang menyambutku dengan tangan terbuka.
Dan
waktupun mengalir. Tak terasa, lebih dari 12 bulan kuberada di sini. Dan akupun
telah mencintai semuanya, semua yang dulu kuanggap akan menjadi luka yang terus
menganga, kini telah tertutup oleh semua, oleh semua cinta....
Dan
akupun tahu, seberat apapun kisahku, sepahit apapun hidupku, aku tidak akan
pernah berhenti untuk menebarkan cinta-Nya di semesta. Layaknya sang mentari, dimanapun
ia berada, ia kan tetap bersinar dengan terang, ia akan tetap memberi
keberemanfaannya untuk semesta diseberang sana...... Heyyy....ini tidak seburuk
yang kamu bayangkan. Buatlah pilihanmu dengan benar, karena sekarang kamu yang
membuatnya, esok hari ia yang akan membuatmu menjadi apa ;)
Bogor, 4 sept’12, 00.51 am
No comments:
Post a Comment