Friday 8 February 2013

Brandal Kecil


Dulu lama sekali sebelum kakiku berani menjejak bumi, aku pernah takut. Menyapa pagi yang kilaunya merisaukan mata. Merasai angin yang tajamnya menyayat jiwa. Menjemput malam yang gelapnya terlalu menyakitkan. Aku takut. Sampai akhirnya takdirku benar-benar menjumpa. Tiga tahun hidup bersama manusia-manusia aneh

luar biasa. Manusia aneh yang dengan segala kealayannya membuat hidupku lebih berwarna. Taukah sayang, hadirmu semakin meluruskan jalanku yang bergelombang.

Ingatkah saat pertemuan pertama kita, ketika kalian mengira diriku sebagai seorang kakak kelas yang terlihat dewasa (dewasa_red). Mulanya aku bukan kawan yang baik untuk kalian, kerap kali kita berselisih paham hanya karena antri mandi. Konyol bukan? Ah, bukankah semua yang kita lakukan selama ini adalah kekonyolan??

Ternyata benar kata orang, kesamaan tujuan bisa mempersatukan. Kesamaan itulah yang akhirnya mau tak mau membuat kita bersatu dan bersekutu, menjadi brandal kecil kostan. Masih ingatkah corro’s home kita tercinta, Madam, Padam, BTM atau TM yang kerap kali masuk kamar dan bertanya, ‘Mba, itu apa?’. Masih ingat dengan kebun binatang? Yang di dalamnya lengkap ada kecoa, semut dan kawan-kawan. Saking kerennya sampai-sampai ada kecoa terbang. Masih ingatkah saat kita dengan sabarnya menanti pencuri sampai tidur di lantai. Taukah kalian aku masih mengingat kekhawatiranku pada kalian saat  melihat kalian terbujur diatas ranjang UGD rumah sakit. Aku menyesal, lakuku yang membuat kalian seperti itu.

Ada juga cerita manis kita di Ash-Solihin tercinta. Cerita tentang malam romantis yang mengajak kita bersenda gurau dengan masa depan. Bagiku itu romantis meski tanpa bintang betebaran, tanpa senyum sabit rembulan.  Entahlah masih banyak kisah lain yang akupun tak bisa mengungkapkannya lewat kata, tentang TA, seminar, mabit, ICC, TFG dll. Aku tak ingin menuliskannya karena aku takut pemaknaannya tak seindah kenyataan. Kisah ini terlalu indah untuk diungkapkan.

Kini, aku tahu tak seperti dulu lagi. Tak ada sapaan iseng menyebalkan saat aku keluar kamar. Tak ada panggilan hangat mesra saat mengajak makan. Tak ada nomor antrian mandi tiap pagi. Tak ada lagi. Kini ada sekat dalam ruang panjang yang membatasi gerak langkah kita tuk saling sapa, mengharuskanku hanya bisa menatapmu lewat beberapa pixel terbatas atau mendengar celetuk tulisanmu yang menyebalkan  di dunia maya.

Di sini,

Sekali lagi....,ingin kuucapkan terimakasih teramat mendalam, atas semua kisahnya selama ini. Setidaknya masih ada kenangan indah yang bisa kuingat saat aku kesepian di kota hujan. Setidaknya ketika semangatku sedang terkantuk, masih ada memori manis yang meyakinkanku bahwa ukhuwah itu indah, persahabatan karena iman itu bisa membuat dada sedikit terasa lebih longgar. Setidaknya masih ada yang kubanggakan untuk kuceritakan pada anak cucuku nanti, bahwa dulu ada 2 manusia hebat yang bisa membuatku seperti ini.

  ~


Itu kisahku, mana kisahmu??





gambar diambil dari sini

No comments:

Post a Comment

Alhamdulillah akhirnya inget password blog, semoga azzam buat nulis rutin di blog bukan hoax!