“Kamu Ingin Jadi Apa??”
“Kamu siapa??”
“Aku??”
“Iya…sepertinya aku belum pernah melihatmu.”
“Kau bercanda?? Aku tanah liat, sahabat karibmu.”
“Mengapa kau begitu lemas, lesu, lunglai…tidak seperti
teman-teman lain yang sedang senang-senangnya menatap masa depan??”
“Aku sedih.”
“Sedih kenapa??”
“Impianku musnah.”
“Impianmu apa??”
“Aku ingin menjadi keramik yamg cantik. Keramik yang
indah. Keramik yang setiap orang ingin menyentuhnya. Keramik yang setiap orang
ingin memilikinya. Aku ingin menjadi bagian dari keramik-keramik mahal yang
dipajang di setiap rumah mewah. Impianku tidak sederhana, dan aku yakin setiap
tanah ingin menjadi dia.”
“Lalu…??”
“Ya….seperti yang kau lihat,,impianku musnah..
kwalitasku tidak cukup baik untuk menjadi keramik yang cantik.”
“Setiap tanah mempunyai bakatnya sendiri-sendiri.”
“Sudahlah..jangan mencoba menghiburku,, jangan mencoba
meracuni pikiranku dengan impian selangit.. mungkin memang nasibku sudah
begini.”
“Setiap tanah tidak harus menjadi keramik yang cantik
bukan?? Memangnya apa alasanmu ingin menjadi keramik?? Untuk puji?? Dikagumi??
Atau mungkin untuk dihargai mahal??”
“Maksud kamu???”......
“Setiap tanah mempunyai potensi yang besar. Kamu bisa
menjadi piring, mangkok, atau gelas yang sangat dibutuhkan manusia,, yang
tentunya lebih bermanfaat dari sekedar keramik cantik yang hanya dipajang….
Atau mungkin kamu bisa menjadi vas bunga yang digunakan untuk tempat bunga.
Atau mungkiiin… kamu bisa menjadi batubata yang menjadi bagian dari sebuah
bangunan,,tanpa kamu, sebuah bangunan tidak akan menjadi bangunan yang utuh dan
sempurna . Dan harus kukatakanan sekali lagi, sebuah batubata itupun,,, begitu,
lebih dan sangaat berharga daripada sebuah keramik cantik yang dipajang
dirumah-rumah mewah. Atau mungkin kamu ingin menjadi tanah “saja”?? eiittt....
salah,, bukan saja.. Malah menurutku tanahlah yang paling bermanfaat untuk
semesta, ia rela diinjak-injak setiap hari,,ia rela berpanas-panasan ditempa
matahari,, iapun rela menggigil kedinginan menemani rembulan yang sedang
kesepian,, Karena dia..tumbuhan dapat berdiri tegak dengan sempurna.”
“Ehmmm…akuu..”
“Kamu menyerah??”
“Harus bagaimana lagi???”
“Heyy…kamu siapa?? Kurasa aku benar-benar tidak
mengenalmu. Mana senyum pantang menyerah yang biasa terukir dikeningmu?? Mana
bara semangat yang dulu selalu berkobar didadamu?? Mana nafas perjuangan yang
kutahu selalu berhembus seiring dan senada detak jantungmu?? Mana??
Haaa…katakanan..!! dulu aku begitu mengagumimu, kamu begitu kuat, begitu
bersemangat, dan kamu begitu sempurna. Kamu harus ingat satu hal,, untuk
menjadi apapun yang kau inginkan,, tidak hanya butuh keinginan saja.. butuh
perjuangan,, dipukul berulang kali, bahkan dibakar.. sehingga menjadilah apa
yang kau inginkan..”
“Tapi... aku hanya ingin disana..”
“Kamu tahu?? Dibumi belahan manapun “sang matahari”
bersinar,,ia akan tetap cemerlang….
Sekarang waktumu untuk berpikir,,
Kamu ingin jadi apa…??”
semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment